BOJONEGORO, iNews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro memetakan sedikitnya ada 110 titik tebing rawan longsor di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Hal itu menjadi perhatian khusus karena saat ini sedang memasuki musim penghujan.
Lokasi rawan longsor tersebut tersebar di 19 kecamatan wilayah Bojonegoro. Kerawanannya disebabkan adanya erosi dampak dari pasang surut tinggi muka air. Bahkan terdapat beberapa bangunan rumah yang berdiri di atas tebing rawan longsor tersebut. Hal ini tentunya sangat membahayakan bagi penghuninya.
Pantauan iNews, salah satu titik tebing Sungai Bengawan Solo yang rawan longsor ada di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Kondisi tebing sungai yang curam tanpa adanya plengsengan ini hanya berjarak sekitar 3-5 meter dari rumah warga.
“Iya, jadi sesuai hasil pemetaan, setidaknya ada 110 titik yang kami sudah petakan sebagai lokasi tebing rawan longsor,” ujar Petugas Data Kebencanaan BPPB Bojonegoro Briliananto, Sabtu (16/2/2019).
Dia menjelaskan titik itu tersebar di 19 kecamatan, mulai dari hulu Kecamatan Margomulyo hingga hilir di Kecamatan Baureno. Kondisi ini dipicu erosi karena topografi tanah yang mudah terseret arus sungai.
“Kami mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk lebih meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan ini,” katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait