JAKARTA, iNews.id - Kuliner tradisional saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menarik untuk diulas. Kuliner ini kerap disajikan atau bahkan selalu ada saat peringatan Maulid Nabi berlangsung.
Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam kalender Hijriah. Peringatan Maulid Nabi dilaksanakan sebagai bentuk cinta kasih umat Islam kepada Nabi Muhammad.
Di Indonesia, Maulid Nabi merupakan salah satu hari penting bagi umat Islam. Dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tiap daerah Indonesia biasanya melangsungkan tradisi perayaannya masing-masing, seperti tradisi Sekaten di Yogyakarta, tradisi Panjang Jimat di Cirebon, ataupun tradisi Bungo Lado di Padang.
Selain menjalankan tradisi di setiap daerahnya, saat perayaan Maulid Nabi ternyata ada beberapa kuliner tradisional yang biasa dihidangkan. Tak sekadar dikonsumsi, penyajian sejumlah makanan ini juga diiringi lantunan doa agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Kuliner Tradisional saat Perayaan Maulid Nabi
1. Kue Kolombengi
Makanan tradisional ini biasa disajikan dalam perayaan walimah atau Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo. Masyarakat di sana menyiapkan kue-kue seperti kolombengi, wapili, bulu deli, yang disusun rapi dan juga dihias dengan cantik. Kue kolombengi dijadikan hiasan Tolangga, yang mana Tolangga tersebut terbuat dari rotan yang berbentuk perahu atau menara.
2. Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng biasa disajikan dalam perayaan besar,seperti Maulid Nabi. Nasi tumpeng dibuat dengan nasi kuning yang dibentuk dengan bentuk seperti kerucut dan dikelilingi dengan lauk pauk seperti telur balado, sambal, lalapan, ayam goreng dan lainnya.
3. Ketupat Sumpil
Ketupat sumpil merupakan makanan yang disajikan saat perayaan Maulid Nabi di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Kue ini terbuat dari beras dan teksturnya mirip dengan ketupat. Hal yang membedakan kue ini dengan ketupat yakni ketupat sumpil dibungkus dengan daun bambu dengan bentuk limas segitiga.
Bentuknya yang berupa limas segitiga ini juga memiliki arti, yaitu garis segitiga ke atas menandakan hubungan antara manusia dengan Allah atau habluminallah. Sedangkan garis ke bawah menandakan hubungan sesama manusia atau habluminannas.
4. Ampyang Maulid
Ampyang maulid berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Kuliner tradisional khas Maulid Nabi ini berisikan nasi bungkus dalam ukuran kecil yang dibungkus dengan daun jati, lengkap dengan sayur dan lauk pauknya.
5. Nasi Kebuli Betawi
Pada perayaan Maulid Nabi, nasi kebuli dibuat dalam porsi besar karena untuk dibagi-bagikan ke masyarakat. Nasi kebuli memiliki cita rasa yang gurih dan memang tak umum dibuat setiap harinya, karena itulah kudaan ini menjadi spesial saat Maulid Nabi atau perayaan-perayaan besar lainnya seperti hari raya dan lain sebagainya.
6. Kue Beulangong
Masyarakat Aceh juga memiliki kudapan tradisional untuk merayakan Maulid Nabi, yakni Kuah Beulangong. Kuah beulangong terbuat dari kari, daging kambing dan nangka muda. Dinamakan beulangong karena hidangan ini dimasak dengan wajan yang sangat besar.
7. Telur Male
Makanan khas Maulid Nabi satu ini cukup terbilang unik dan menarik. Kudapan ini bernama telur male yang merupakan sajian yang biasanya dihadirkan dalam perayaan Maulid Nabi di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Telur Male ini merupakan telur yang dihias berwarna-warni yang digantung di batang pisang kemudian diarak terlebih dahulu sebelum kemudian dibagikan kepada warga.
8. Nasi Suci Ulam Sari
Nasi Suci Ulam Sari memiliki bentuk tumpeng dengan berbagai ukuran kemudian diberi sayuran serta pelengkap lainnya. Di bagian atas nasi ditaruh seekor ayam yang telah diolah.
Ayam tersebut masih utuh dan direbus terlebih dahulu yang disebut sebagai ayam ingkung. Kudapan tradisional ini merupakan salah satu makanan khas Maulid Nabi yang bisa ditemukan di Pacitan, Jawa Timur.
9. Wadai Kararaban
Wadai atau kue kararaban umum dijumpai di Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah Hulu Sungai Tengah ketika Maulid Nabi. Kue ini memiliki cita rasa manis gurih karena terbuat dari gula merah dan santan kelapa.
10. Endog-endogan
Endog-Endogan merupakan tradisi perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi. Dalam Bahasa Indonesia, Endog adalah telur. Telur ini direbus kemudian ditusuk dengan menggunakan bambu kecil.
Tusukan tersebut kemudian dihias dengan kembang kertas yang disebut dengan kembang endog. Kembang endog inilah yang ditancapkan pada jodang, yaitu pohon pisang yang juga diberi hiasan kertas warna-warni.
Demikianlah daftar kuliner tradisional saat perayaan Maulid Nabi. Tak hanya sajiannya yang unik, namun beberapa di antaranya disajikan setelah melalui proses tradisi yang unik.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait