MALANG, iNews.id - Kecelakaan maut bus pariwisata menimpa rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang di ruas Tol Jombang, Selasa (21/5/2024) pukul 23.45 WIB. Dua orang tewas di lokasi kejadian, tepatnya Km 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto.
Sejumlah fakta telah dirangkum iNews mengenai peristiwa kecelakaan bus tersebut. Kejadian ini menambah deretan panjang kecelakaan yang terjadi di Tol Jombang.
10 Fakta Kecelakaan Bus Rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari:
1. Bus Bawa Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Malang
Sebanyak 50 orang penumpang bus pariwisata merupakan rombongan dari SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang. Mereka baru saja pulang rekreasi dari Yogyakarta, menuju Malang.
"Kendaraan bus pariwisata Bimorio membawa rombongan siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang yang dikemudikan Yanto, berjalan dari Yogyakarta menuju malang," ujar Kanit PJR 3 Polda Jatim AKP Yudiono, Rabu (22/5/2024).
2. Penumpang Bus Tertidur saat Kecelakaan
Kejadian kecelakaan bus itu terjadi begitu cepat. Saat itu nyaris sebagian penumpang sedang tidur. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMP PGRI 1 Wonosari Hartono yang juga penumpang bus nahas tersebut.
"Jadi posisi semua penumpang sedang tidur karena tengah malam. Jadi gak ada yang tahu kejadian persisnya seperti apa. Saya sendiri juga tidur," katanya.
Hal serupa disampaikan oleh siswa rombongan bus yang jadi korban selamat bernama Almira. Dia duduk di tengah mengaku sedang tidur dalam bus hingga tiba-tiba sudah terluka di bagian kepalanya.
"Saat kejadian saya tertidur, tahu-tahu sudah sakit di bagian kepala. Semua pada tidur saat kecelakaan, jadi tidak tahu bagaimana kejadiannya," kata remaja berusia 16 tahun ini.
3. Bus Tidak Ada Kendala
Kecelakaan bus pariwisata Bimario di Tol Jombang yang dinaiki rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, bukanlah diakibatkan kerusakan atau ketidaknormalan pada fungsi kendaraan.
"Berangkat hari Senin malam jam 8 malam, dan kemarin malam itu perjalanan pulang. Saat berangkat dari sekolah juga biasa saat, nyaman, kendala seperti kerusakan mesin tidak ada," ucap Kepsek SMP PGRI 1 Wonosari Hartono.
Hartono menambahkan, selama perjalanan di Yogyakarta dari Pantai Parangtritis, berlanjut ke Candi Prambanan dan Malioboro, perjalanan fisik bus lancar-lancar saja, tak ada kendala. Apalagi perusahaan otobus yang sama ternyata pernah dipakai oleh sekolah tahun lalu.
"Dan tahun kemarin pakai PO bus ini juga, jadi sudah 2 tahun pakai bus yang sama. Di dalam bus ya biasa kita karaoke dan saat malam semua sudah tidur hingga akhirnya tabrakan itu," ucapnya.
4. Dua Orang Tewas
Dua orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan bus pariwisata Bimario W 7422 UP yang dikemudikan Arif Yulianto (37) warga Jalan Ahmad Yani, Lawang, Kabupaten Malang.
Keduanya yakni kernet bus bernama Edy Sulistiyono (46) warga Dusun Semanding RT 2 RW 9 Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar dan Edy Kresna Handaka (62) penumpang bus sekaligus guru SMP PGRI asal Perumahan Kepanjen Permai I Blok L 5 RT 18 RW 4 Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
5. Sosok Guru Tewas Kecelakaan
Kecelakaan yang membuat Edy Kresna Handaka meninggal dunia tak hanya mengejutkan keluarga. Tetapi juga para tetangga dan muridnya di SMP PGRI 1 Wonosari, Malang.
Beberapa murid korban tak sedikit yang bertakziah di rumah duka. Seorang murid korban bernama Kesya Tri Firnanda mengaku terkejut dan masih tak percaya gurunya itu meninggal karena kecelakaan.
"Nggak percaya awalnya, terkejut begitu tahu. Beliau itu orangnya baik, suka bercanda, sempat minta oleh-oleh saat mau berangkat, katanya nanti dibelikan," ujar Kesya, sambil menirukan percakapan dengan Edy Kresna.
Percakapan Edy dengannya dan beberapa temannya di bangku kelas 2 SMP pada Senin pagi (20/5/2024), ternyata merupakan pertanda. Sebab pada Selasa malamnya, saat perjalanan pulang bus mengalami kecelakaan di Tol Jombang Mojokerto KM 695 +400.
6. Korban Tewas Pensiunan PNS Guru
Edy Kresna Handaka, salah satu korban meninggal di kecelakaan bus itu ternyata pensiunan PNS guru. Tetapi karena dedikasinya dia kembali mengajar di usianya yang lebih dari 60 tahun.
"Sosoknya di kepengurusan PGRI walaupun sudah purna, tapi terkenal dihormati. Selama hidupnya memang orang baik ini, nggak ada, orangnya benar-benar loyal dan baik," ucap Rodi Subiyanto, Ketua PGRI Kecamatan Wonosari, setibanya di rumah duka usai menjemput jenazah di RSUD Jombang.
Selama di SMP PGRI 1 Wonosari, Edy mengajar mata pelajaran (Mapel) agama Islam. Pelajaran itulah yang juga sempat diajarnya semasa tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pensiun pada 2021.
"Purna tugas kepala sekolah SD 5 Plaosan tahun 2021, kalau nggak sekolah mei 2021. (Di SD PGRI) Di sekbid keagamaan cabang Wonosari latarbelakang guru agama. Di cabang Wonosari beliau menjabat sekbid keagamaan," kata Rodi.
7. Korban tewas dimakamkan di Blitar dan Malang
Dua korban tewas kecelakaan maut dimakamkan di tempat berbeda. Satu korban bernama Edy Sulistiyono (46) kernet bus dimakamkan di kampung halamannya Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Blitar.
Sementara satu lagi yakni Edy Kresna Handaka, seorang guru dibawa ke rumah duka di Perumahan Kepanjen Permai I Blok L 5 RT 18 RW 4, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Jenazah Edy Kresna (62) tiba pukul 12.46 WIB di rumah duka dan disambut oleh keluarga, tetangga dan rekan kerja korban. Jenazah langsung disemayamkan di rumah duka sebelum akhirnya diberangkatkan ke musala tak jauh dari rumah duka dan selanjutnya dikebumikan di TPU Desa Talangagung, berjarak sekitar 700 meter dari rumah duka.
8. Kesaksian Mencekam Penumpang
Penumpang bus memberikan kesaksian bagaimana detik-detik mengerikan bus tiba-tiba menghantam bagian belakang kiri truk bermuatan gerabah.
Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Wonosari Malang Hartono mengatakan, saat itu temannya Edy Kresna Handaka yang menjadi korban langsung terbentur sesuatu dan mengalami luka cukup parah di kepala hingga mengakibatkan meninggal dunia di lokasi.
"Pak Edy lukanya di kepala, semalam itu saya lihat wajahnya sudah banyak darahnya, tapi saya gak tahu lukanya karena terbentur apa. Posisi meninggalnya di tempat duduknya," katanya.
Dia mengaku duduk bersebelahan dengan Edy Kresna Handaka, salah satu korban meninggal dalam kecelakaan maut tersebut.
"Saat kejadian Pak Edy duduk di sebelah kiri saya, kita duduk di belakang sopir. Jadi kan di situ ada 3 kursi bersebelahan, jadi saya di sisi kanan yang dekat kaca," ucapnya.
9. Sopir Diduga Mengantuk
Pengemudi bus pariwisata Bimario diduga kelelahan dan mengantuk hingga hilang konsentrasi saat mengemudi. Hasil ini terlihat dari pemeriksaan awal di lokasi kejadian dan keterangan saksi mata.
"Setibanya di KM 695+400 pengemudi mengantuk, dehingga tidak bisa menguasai kemudi sehingga oleng ke kiri dan menabrak kendaraan truk bermuatan gerabah dengan Nopol N-9674-UH," ujar AKP Yudiono, Kanit 3 PJR Polda Jawa Timur.
Dugaan kelelahannya itu juga dikuatkan dengan keterangan kepala sekolah yang menyebut bus hanya membawa satu sopir dan satu kernet.
"Tidak ada sopir cadangan, jadi sopir satu dan kernet satu. Tujuan study tour kita ke Pantai Parangtritis, Candi Prambanan dan Malioboro, kita berangkat Senin malam," ucap Hartono selaku Kepsek.
Hal ini diperkuat juga dengan keterangan sopir yang sempat tertidur hingga bus lari ke kiri dan menabrak bagian belakang truk.
10. Hasil Olah TKP Kecelakaan
Ditlantas Polda Jatim langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, ditemukan ada bekas jejak rem bus sepanjang 69 meter.
"Kemudian dari mulai titik tabrak pengereman truk sampai bus berhenti itu sepanjang 188,2 meter, yang artinya dapat disimpulkan sementara bus dalam kecepatan tinggi,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komaruddin.
Pihaknya juga sudah mengantongi CCTV di sekitar lokasi kejadian sehingga bisa melihat langsung kejadian saat musibah yang terjadi pada Selasa (21/5/2024) malam.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait